Dr Lily Serap Aspirasi Warga Medan Baru Soal Drainase, Bansos Hingga Lampu Penerangan Jalan
Harianbisnis.com, Medan- Kuota penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat se Indonesia 10 juta keluarga, semuanya sudah terdaftar dalam Data Setail Kesehatan Sosial (DTKS). Tapi ada lagi yang antri berjumlah 27 juta keluarga bakal calon penerima bantuan sosial menunggu dipanggil menerima bantuan.
“Mereka yang masuk daftar antrian juga sudah masuk dalam DTKS, sudah menerima ATM, tapi dananya belum masuk,” kata Dice Andrian dari Dinas Sosial Pemko Medan pada kegiatan eeses pertama anggota DPRD Medan Dr Lily MH MBA, Fraksi PDIP Dapil Medan 1, Minggu (8/12), di halaman kampus AMIK MBP Jalan Jamin Ginting, Medan Baru.
Data tersebut disampaikan Dice menjawab pertanyaan Siti Aisyah Siregar dan Sumiati, warga yang hadir pada reses tersebut.
Siti Aisyah mempertanyakan, dia sudah masuk dalam DTKS, bahkan buku tabungan dan ATM sudah diterimanya, tapi saldonya masih kosong.
Sementara keluhan Sumiati mengungkapkan, keluarganya sudah menerima bantuan pemerintah, tapi sekarang tidak menerima lagi. Padahal dia sebagai seorang janda sangat membutuhkan bansos tersebut. Sumiati tidak tahu apa alasan penghentian bantuan pemerintah pusat tersebut.
Menjawab keluhan Siti Aisyah Siregar tersebut, Dice Andrian mengatakan, bukan hanya warga Medan Baru atau warga Kota Medan belum menerima bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH), tapi se Indonesia belum menerima.
“Jawabnya adalah sabar kita menunggu, meski ATM sudah kita terima tapi dananya belum masuk, tunggu sajalah. Kalau ditanya kapan dana itu cair, itu hanya Kementerian Sosial yang tahu,” ucapnya.
Terkait Sumiati yang awalnya menerima PKH tapi belakangan tidak menerima lagi, Dice mengatakan akan menceknya di data Dinas Sosial. Karena ada beberapa faktor keluarga penerima tidak menerima lagi.
“Bisa karena hasil survei keluarga tersebut ekonominya sudah membaik sehingga dialihkan ke penerima lainnya yang sudah masuk daftar antrian,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Lily memohon kepada Dinas Sosial, Lurah maupun Kepling membantu proses pendaftaran bantuan sosial warga kurang mampu. Karena tidak sedikit warga yang kurang faham cara mendaftar sehingga perlu pendampingan.
Tak hanya persoalan bansos, warga juga mengeluhkan akan persoalan drainase dan lampu penerangan jalan (Lpju).
Menyahuti aspirasi peserta reses, Lily menyampaikan akan berupaya memperjuangkan aspirasi warga.
Hasil reses akan diteruskan ke Pemko Medan dan disampaikan secara resmi lewat paripurna DPRD Medan.
“Seluruh aspirasi akan ditabulasi disampaikan ke Pemko Medan. Kita harapkan supaya ditindaklanjuti dan segera terealisasi skala prioritas,” ujar Lily. (Rom/hbc)