Habisi Nyawa Penjual Mie Aceh, Kaki Reza Pincang Ditembak Polisi
Harianbisnis.com, Deli Serdang- Seorang pedagang mie Aceh, Abdullah (45) yang ditemukan tewas membusuk didalam rumahnya dengan kondisi tangan terikat, di Jalan Makmur, Pasar VII, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu (2/6) lalu.
Namun, tak butuh lama proses penyelidikan dilakukan polisi akhirnya kematian korban terungkap. Dimana, korban dibunuh, Reza Adrian Siregar (34).
“Dimana awalnya warga mengira kematian korban karena menderita suatu penyakit. Namun tim yang turun ke lokasi melakukan penyelidikan mendapati bahwa korban tewas dibunuh. Dan saat ditemukan korban sudah membusuk dengan posisi tangan terikat,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Simamora kepada wartawan, Kamis (25/7).
Dipaparkan Japri saat dicek, terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, Medan, untuk diautopsi.
Ia mengatakan, dari keterangan saksi dan keluarga merasa curiga karena sudah lama tidak ada komunikasi dan biasanya korban selalu menghubungi keluarganya. Kemudian saksi mendatangi rumah korban. Saat sampai di rumah tersebut, saksi melihat rumah korban dalam keadaan terkunci.
Saksi lalu memanggil tukang kunci dan membuka pintu rumah tersebut dan melihat korban berada di dalam kamarnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Pihak keluarga yang merasa curiga dengan kematian korban kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Tembung.
“Atas laporan ini kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan hasilnya diketahui korban murni dibunuh. Alhasil, kita ketahui identitas pelaku bernama Reza Adrian Siregar alias Reza (34) warga Jalan Letda Sujono, Medan Tembung,” terangnya.
Setelah itu, petugas mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Jalan Bersama, Gang Jaya, Kelurahan Bandar Selamat, Medan Tembung.
Tak mau membuang-buang waktu, petugas langsung bergerak ke lokasi dan melakukan penangkapan, Senin (22/7).
“Saat dibawa pengembangan, pelaku berusaha menyerang petugas dan hendak melarikan diri sehingga dengan terpaksa petugas menembak kedua kaki pelaku,” ucapnya.
Dari pengakuan Reza, dirinya membunuh korban bersama temannya berinisial KK yang saat ini masih diburu.
“Dari hasil interogasi, adapun motif pelaku membunuh korban karena merasa sakit hati. Sebelum membunuh korban, kedua pelaku ini sedang memperbaiki steling dagangan korban di warung tersebut,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sakit hati itu dipicu lantaran pelaku Reza terus-terusan meminta upah kepada korban, padahal pekerjaannya belum selesai. Korban sempat memarahi pelaku dan mereka pun merasa sakit hati dan tersinggung.
“Salah satu pelaku meminta uang. Korban sudah memberikan, namun berulang sehingga korban emosi dikarenakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh pelaku ini belum selesai. Korban marah mengeluarkan kata-kata yang menyinggung para pelaku,” sebutnya.
Lebih lanjut, Japri menjelaskan, kedua pelaku yang emosi langsung menganiaya korban hingga tewas.
“Mereka langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara ketika korban berada di dalam kamarnya, oleh kedua pelaku ini memukul korban secara bergantian dengan menggunakan botol kaca,” terangnya.
Setelah korban tewas kedua pelaku mencuri sepeda motor jenis matic milik korban dan selanjutnya melarikan diri. (Rom/hbc)