Helen, Mahasiswa Farmasi USU yang Membuktikan Prestasi Datang dari Ketekunan
Harianbisnis.com, Medan- Setiap orang punya waktu dan jalannya sendiri untuk berkembang. Ada yang sudah aktif sejak sekolah, ada juga yang baru menemukan semangatnya di bangku kuliah. Begitu pula dengan Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), yang kini dikenal sebagai sosok inspiratif karena perubahan dan konsistensinya dalam berproses.
Helen bukanlah tipe siswa yang menonjol di masa SMA. Ia mengaku dulu lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di kelas tanpa terlalu banyak terlibat dalam kegiatan di luar akademik. Dunia organisasi, kepanitiaan, dan aktivitas sosial terasa jauh dari dirinya saat itu. Namun, semuanya berubah ketika ia memasuki dunia perkuliahan.
“Dulu saya bukan anak yang aktif di sekolah, hanya fokus belajar dan jarang ikut kegiatan. Tapi sejak kuliah, saya mulai berani mencoba banyak hal untuk menambah pengalaman, relasi, dan isi CV. Dari situ saya sadar, ternyata aktif itu seru. Saya jadi semangat ikut organisasi, lomba, dan program volunteer, bukan cuma untuk pengalaman dan uang saku, tapi juga agar bisa banggain orang tua dan memberi dampak positif bagi orang lain,” ujar Helen.
Masuk ke Fakultas Farmasi USU menjadi titik awal perubahan besar bagi dirinya. Lingkungan kampus yang dinamis membuatnya terdorong untuk keluar dari zona nyaman. Ia mulai bergabung dengan berbagai organisasi mahasiswa, mengikuti pelatihan, serta aktif dalam kegiatan kampus maupun sosial. Meski awalnya sempat canggung, Helen berusaha menyesuaikan diri dan belajar dari setiap pengalaman.
Menurutnya, perubahan tidak terjadi dalam semalam. Ia sempat menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, tetapi hal itu justru menjadi motivasi untuk terus berkembang. Helen percaya bahwa usaha dan keberanian untuk mencoba jauh lebih penting daripada berdiam diri tanpa tindakan.
“Yang paling sering jadi kendala itu manajemen waktu, karena jurusan saya memiliki jadwal yang padat. Kadang saya kesulitan membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Selain itu, mental dan mindset juga tantangan tersendiri, karena harus melawan rasa malas, overthinking, dan takut gagal,” ungkapnya.
Perlahan tapi pasti, usahanya mulai membuahkan hasil. Helen dikenal sebagai mahasiswa yang aktif, rajin berkontribusi, dan punya semangat belajar tinggi. Ia kerap dipercaya menjadi panitia berbagai kegiatan, bahkan beberapa kali mewakili fakultasnya dalam acara tingkat universitas. Di tengah jadwal kuliah Farmasi yang berat, ia tetap mampu menjaga keseimbangan antara akademik dan organisasi. Selama kuliah, Helen juga berhasil mencatat berbagai prestasi yang memperkuat rekam jejaknya, mulai dari capaian akademik hingga aktivitas kompetitif, seperti:
– Empat publikasi terindeks Scopus
– Mahasiswa Berprestasi USU 2024
– Pertukaran Pelajar ke Korea
– Penerima Beasiswa Instarter Paragon
– Lolos pendanaan PKM kewirausahaan dan PKM Karsa Cipta
Bagi Helen, prestasi bukan hanya soal piala atau penghargaan, tetapi tentang keberanian untuk berkembang dan bertanggung jawab atas setiap pilihan. Ia menekankan bahwa pencapaian yang diraihnya saat ini merupakan hasil dari proses panjang, dari seseorang yang dulu ragu dan diam, menjadi pribadi yang percaya diri dan penuh inisiatif.
“Saya pernah ditolak jadi asisten lab tiga kali. Saya pernah gagal mendapatkan Beasiswa Djarum. Saya pernah kalah puluhan kali di KTI, dan belum pernah menang di belasan lomba debat. Tapi sekarang, saya justru mendapat lebih dari apa yang dulu gagal saya raih. Untuk yang sering merasakan kegagalan, mungkin bagianmu ada di tempat lain, jadi jangan berkecil hati,” tutupnya.
Kini, setelah lulus dari Fakultas Farmasi USU, Helen melanjutkan perjalanannya sebagai seorang researcher. Minatnya pada penelitian tumbuh dari tugas-tugas kampus, mulai dari laporan riset, proposal KTI, hingga proyek laboratorium, yang awalnya hanya tuntutan akademik namun kemudian menjadi jalan yang ia cintai. Pengalaman itu membuatnya mahir dalam metodologi, analisis data, hingga proses publikasi ilmiah. Saat ini ia terlibat dalam sejumlah riset yang berfokus pada pengembangan bahan baku obat, pengujian kualitas produk farmasi, dan penelitian laboratorium lainnya.
Kisah Helen menjadi pengingat bahwa setiap orang punya waktunya untuk bersinar. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, dan tidak ada usaha yang sia-sia bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin maju. Sebab, seperti yang selalu dipegang Helen, prestasi sejati bukan tentang siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang tidak berhenti melangkah. (Rel/HBC)