Gempa: Setidaknya Calon Direksi Bank Sumut Harus Bisa Baca Neraca Keuangan
MEDAN – Kabar seleksi direksi PT Bank Sumut yang dinilai tertutup dan tidak transparan kian menjadi sorotan publik. Tidak adanya keterangan atau penjelasan apa pun dari manajemen PT Bank Sumut terkait kabar seleksi direksi, membuat tanda tanya besar bagi publik.
Proses seleksi, syarat administrasi dan kompetensi pun tidak diinformasikan kepada publik. Padahal hal tersebut dinilai penting, agar masyarakat bisa mengetahui siapa saja calon direksi PT Bank Sumut yang mendaftar. Panitia seleksi (KNR) harusnya juga melibatkan masyarakat dalam bentuk memberikan tanggapan atau saran terhadap calon yang ikut seleksi.
Aktivis dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda (Gempa) Sumatera Utara (Sumut) berharap perbaikkan terus dilakukan Pemegang saham untuk PT Bank Sumut.
Koordinator Gempa, Fahlevi Nasution mengatakan PT Bank Sumut adalah BUMD yang terbesar di provinsi Sumut, terkait siapa sosok yang akan menjabat sebagai calon direksi juga sangat penting untuk diketahui masyarakat.
“LIhat saja yang terjadi sekarang, adanya masalah penahanan agunan milik debitur yang sudah lunas pinjamannya sampai masalah dugaan korupsi yang sudah ada banyak tersangka, ini dibutuhkan sosok calon direksi yang tepat. Jadi seharusnya dibuka saja ke publik terkait seleksi direksi ini, biar publik bisa memberikan masukkan kepada panitia seleksi KNR,” ujar Fahlevi Nasution, Sabtu (22/11/2025).
Dia mengatakan, paling tidak publik bisa mengetahui syarat minimal kompetensi bagi calon direksi yang nantinya memimpin PT Bank Sumut. Tujuannya agar direksi yang menjabat nantinya bisa memperbaiki PT Bank Sumut, meningkatkan laba, meningkatnya deviden dan PAD Pemerintah, menjadi ujung tombak bergeraknya roda perekonomian di Sumut dan juga meningkatkan kesejahteraan pegawai dan tenaga kerja outsourching.
“Melihat kondisi PT Bank Sumut saat ini, Ya harusnya ada syarat kompetensi yang ketat. Setidaknya bisalah calon direksi membaca neraca keuangan dengan baik. Kan tidak lucu kalau Direksi PT Bank Sumut yang terpilih nanti tidak bisa baca neraca keuangan,” cetus Fahlevi Nasution.
Terkait aksi unras yang akan dilaksanakan pada Senin 24 November mendatang saat RUPS LB PT Bank Sumut, dia mengatakan akan tetap terlaksana sesuai rencana awal. Fahlevi mengklaim bahwa rencana unras mereka juga sudah diketahui para pemegang saham dan direspons baik.
Terpisah, sesuai UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Redaksi Harianbisnis.com (HBC) melakukan konfirmasi ke manajemen yakni direksi dan Humas PT Bank Sumut serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) terkait informasi proses seleksi jajaran direksi PT Bank Sumut, namun manajemen PT Bank Sumut tidak memberikan jawaban atas pertanyaan dan konfirmasi yang sudah dikirimkan sejak sebelum berita awal terkait seleksi direksi PT Bank Sumut ditayangkan.