Tinjau Jalan Rusak di Labura, Jokowi Pastikan Bulan Juli Akan Diperbaiki
Harianbisnis.com, Labura- Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa jalan di Propinsi Sumatera Utara mengalami kerusakan.
Juga, dikatakan Jokowi bahwa sedikitnya 260 kilometer jalan nasional di Provinsi Sumatera Utara berada dalam kondisi rusak.
“Ya ini kita di Provinsi Sumatra Utara, di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Yang kita lihat di Provinsi Sumatra Utara ini jalan nasional yang rusak kira-kira 260-an (kilometer), ini jalan nasional,” ujar Jokowi yang meninjau kondisi infrastruktur ruas jalan Gunting Saga, Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatra Utara, Rabu (17/5/2023).
Sementara itu untuk jalan provinsi, dari total panjang jalan 3.005 kilometer, 340 kilometer di antaranya memerlukan perbaikan. Adapun untuk jalan kabupaten, dari 33.000 kilometer jalan, 13.000 kilometer di antaranya juga dalam kondisi rusak.
“Jalan kabupaten, nah ini banyak yang rusak, dari 33.000 kilometer di Sumatra Utara, yang rusak kira-kira 13.000 kilometer, salah satunya ini yang kita lihat di Labuhanbatu Utara. Di sini ini ada 13 kilometer, kemudian yang menuju ke Sei Ledong, Tanjung Leidong, itu ada 17 kilometer dengan keadaan yang kurang lebih sama seperti ini,” kata Jokowi.
Jokowi pun menegaskan bahwa pemerintah pusat akan segera memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak tersebut mulai Juli 2023. Perbaikan juga akan dibagi dengan pemerintah daerah sesuai dengan penanggung jawab masing-masing ruas jalan.
“Semua yang di Sumatera Utara tetap semua kita bagi, ada yang dikerjakan oleh Pak Gubernur, ada yang dikerjakan Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi, kabupaten atau kota tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa kondisi jalan rusak terjadi tidak hanya di Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu, perbaikan jalan memerlukan waktu yang tidak singkat. Selain itu, pemerintah akan memperbaiki jalan sesuai dengan skala prioritasnya. Jalan produksi dan jalan logistik yang rusak berat akan menjadi prioritas utama perbaikan.
“Makanya sekarang mana yang diprioritaskan, yang rusak berat dulu, utamanya jalan produksi, penting, ini jalan produksi. Jalan logistik, itu juga penting, jalan logistik didahulukan karena nanti menyangkut biaya logistik, menyangkut biaya produksi, menyangkut inflasi, semuanya,” tutupnya. (Rom/hbc)