Uncategorized | 14/11/2025 - 13:16

Dugaan Seleksi Direksi Tertutup, Pengamat: Jangan Sampai Bank Sumut Ditinggal oleh Nasabah

MEDAN – “Jangan sampai Bank Sumut ditinggal oleh nasabah atau debiturnya di antara kompetisi bisnis perbankan yang semakin berkembang dan mengutamakan kepercayaan dan profesional”. Itu adalah kalimat yang diutarakan seorang pengamat kebijakan publik, Muhri Fauzi terkait kondisi PT Bank Sumut saat ini.

Muhri khawatir jika PT Bank Sumut tidak berbenah dengan cara yang tepat malah akan menimbulkan masalah baru. Belum lagi masih banyak permasalahan terdahulu yang belum diperbaiki.

Kabar teranyar, PT Bank Sumut diduga telah melakukan seleksi seleksi jajaran direksi secara tertutup atau diam-diam. Namun, saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Manajemen Bank Sumut bungkam. Padahal dalam GCG, prinsip transparansi harusnya dijunjung tinggi.

“Sederhana saja, jika hal ini (penjaringan diam-diam direksi Bank Sumut) benar terjadi, hal itu akan membuktikan Bank Sumut memang penuh dinamika,” ucap Muhri kepada Harianbisnis.com, Jumat (14/11/2025).

Dia mengatakan beberapa hari ini kita semua mengetahui begitu banyak berita dan informasi terkait Bank Sumut yang isinya negatif yakni di antaranya, penahanan agunan debitur, NPL yang tinggi (meningkat dari tahun sebelumnya), lalu Unit Usaha Syariah yang “mati suri”, kemudian soal Bankes Pegawai yang tertahan, tentiem jajaran direksi yang besar, posisi komisaris yang kosong.

“Ada lagi temuan hasil BPK RI perwakilan Sumut (2022-2023) yang menampilkan kelemahan tata kelola Bank Sumut. Yang terkini ada oknum pegawai Bank Sumut yang sudah jadi tersangka untuk peristiwa tahun 2012 lalu,” terang Muhri.

Sebagai putra Sumatera Utara, Muhri khawatir Bank Sumut akan ditinggal oleh nasabah/debitur jika tidak berbenah dengan baik dan sesuai peraturan.

“Oleh karena itu, Saya mengingatkan lebih awal kepada pemegang saham termasuk pak Gubernur, jangan sampai kebijakan (seleksi direksi) yang diambil menambahkan beban citra tidak baik pada Bank Sumut,” pungkas Muhri.

Hingga saat ini, Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR), Direksi dan Manajemen PT Bank Sumut yang dikonfirmasi terkait penjaringan seleksi direksi itu belum memberikan jawaban.

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Sumut diduga diam-diam telah melakukan proses penjaringan jajaran direksi (BoD). Bahkan Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) dikabarkan sudah melakukan asesmen terhadap calon-calon ke lembaga pendidikan jasa keuangan.

Dari Informasi yang diterima, sudah ada 10 nama calon direksi PT Bank Sumut yang melakukan asesmen. Belum diketahui siapa-siapa saja ke-1o nama tersebut.

Menariknya, pada RUPS LB terakir PT Bank Sumut pada 3 Juni 2025 lalu, tidak ada agenda untuk melakukan penjaringan jajaran direksi PT Bank Sumut.

Pada saat itu, keputusan RUPS LB hanya mengangkat dua orang komisaris dan memberhentikan dua orang direksi.

Dibandingkan pada tahun 2020 lalu, Bank Sumut membuka penjaringan secara terbuka yang mana masyarakat bisa menerima informasi siapa saja calon direksi yang mendaftar dan mengetahui tahapan prosesnya. Kala saat itu penjaringan untuk posisi tiga jabatan direksi.

Lalu pada tahun 2023 lalu, bahkan Pemprov Sumut turut andil dalam memberikan pegumuman dalam seleksi penjaringan Direktur Utama Bank Sumut. Bahkan hal itu diumumkan secara terbuka ke masyarakat melalui media dan website berdasarkan hasil RUPS LB.

“Iya. Informasinya sudah ada penjaringan direksi. Tapi kali ini kenapa tertutup dan terkesan diam-diam. Kita kehawatirkan ini melanggar GCG,” ujar seorang pensiunan pegawai Bank Sumut berinisial A pada Rabu (12/11/2025).

Dugaan seleksi pemilihan direksi itu dilakukan secara diam-diam pun diperkuat dari data yang diterima harianbisnis.com yang mana ada informasi terkait perubahan pengurus/direksi PT Bank Sumut. Hal itu disinyalir merupakan penetapan nama-nama calon direksi.

Loading next page... Press any key or tap to cancel.