iklan SMobile baru
Berita | 13/11/2024 - 18:58

Datangi Polda Sumut, Pospera Desak Kapolda Copot Kapolres Taput

Harianbisnis.com, Medan- Ratusan massa mahasiswa mendesak agar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto untuk segera mencopot Kapolres Tapanuli Utara (Taput).

“Kami mendesak kepada Kapolda Sumut untuk segera mencopot Kapolres Tapanuli Utara. Karena tidak mampu mengusut tuntas kasus penyebaran foto asusila dalam aduan Dumas pada tanggal 1 Oktober 2024,” tegas massa yang tergabung dalam Dewan Mahasiswa Pospera Sumut dalam orasi di halaman Mapolda Sumut, Rabu (13/11).

Juga massa menduga Kapolres Taput tidak bersikap netral didalam proses perjalanan Pilkad Taput 2024.

“Saat ini kami sebagai mahasiswa dan sebagian berasal dari Bonapasogit sangat meragukan netralitas Kapolres Tapanuli Utara.Kami menduga Kapolres Taput tidak bersikap netral dan sangat cenderung memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) Bupati Tapanuli Utara,” kata Febrino Galatia dalam orasinya yang disambut teriakan yel-yel massa untuk mencopot Kapolres Taput.

Kata Febrino, dengan tindakan tersebut telah menciderai kepercayaan publik terhadap netralitas institusi kepolisian.

“Selama proses perjalanan Pilkada Taput 2024 banyak persoalan terjadi salah satunya di Pahae Jahe dan adanya penyebaran foto- foto asusila. Tapi, mana proses hukumnya,” tegasnya.

Tak sampai persoalan itu, massa juga mengkritik ketidakmampuan Kapolres Taput memberantas tindakan perjudian di Bonapasogit.

“Sampai hari ini di Tapanuli Utara marak perjudian. Tapi Kapolres Taput saudara AKBP Ernis Sitinjak tidak mampu mengambil tindakan apa pun,” kata Agustinus Panjaitan salah satu massa aksi.

Dari amatan wartawan, massa membawa sebuah spanduk yang bertuliskan “Mendesak Kapoldasu Copot Kapolres Taput, Tidak Punya Nyali Mengusut Tuntas Penyebar Foto Asusila”.

Tak hanya itu, massa juga menyampaikan rasa kecewa karena aksi tersebut tidak diterima oleh Kapolda Sumut.

“Mana Kapolda Sumut yang katanya Kapolda terbaik se Indonesia.Tapi, kenapa diam atas persoalan yang terjadi di Tapanuli Utara. Dan tidak berani kepada Kapolres Taput,” kata massa.

Perdebatan juga sempat terjadi karena massa saat itu hanya diterima oleh AKP JH Panjaitan, Kepala Jaga SPKT.

Dimana massa menolak kehadiranya hingga akhirnya perwira tersebut meninggalkan area lokasi.

Hingga akhirnya turut hadir Kasubdit IV Renata, AKBP Samosir dan dua perwira Polda Sumut menemui massa.

Tak lama dihadapan massa hadir Ketua Pos Pengaduan Masyarakat(Pospera) Provinsi Sumatera Utara(Sumut), Liston Hutajulu yang mendesak agar apa yang disampaikan massa aksi dapat diterima untuk diteruskan ke Propam Sumut.

“Kami hadir jauh dari Bonapasogit mendesak kepada Kapolda Sumut segera mencopot Kapolres Tapanuli Utara. Ini demi menciptakan situasi Pilkada Taput yang kondusif.Dan hari ini kami membawa aspirasi didalam sebuah selebaran agar segera ditindak lanjuti oleh Propam Polda Sumut,” tegasnya.

Setelah berdialog akhirnya hal itu diterima dan saat itu dihadapan massa aksi surat langsung diterima oleh salah satu personil Propam Polda Sumut.

“Surat ini sudah diterima oleh Propam Polda Sumut untuk disampaikan kepada pimpinanya.Dan segera kami bahas bersama ,” kata Rudy salah satu perwira Polda Sumut.

Massa yang mendengarkan jawaban itu akhirnya menyambut dengan gembira hingga akhirnya membubarkan diri secara tertib. (Rom/hbc)

Loading next page... Press any key or tap to cancel.