
Mahasiswa USU Lakukan Kuliah Lapangan untuk Kaji Tata Kelola Desa di Simalungun
Harianbisnis.com, Medan- Delapan Puluh mahasiswa ilmu politik USU kaji tata kelola desa ke Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini sebagai bagian dari perkuliahan mata kuliah Politik Lokal yang diterapkan melalui kuliah lapangan langsung berinteraksi dengan masyarakat desa.
Dosen pengampu mata kuliah, Dr. Fernanda Putra Adela yang melepas keberangkatan mahasiswa Kamis (23/10/2025), mengatakan kuliah lapangan ini sebagai bagian dari usaha mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat.
“Kegiatan kuliah lapangan ini bukan sekadar kegiatan turun ke lapangan saja. Justru dengan kuliah lapangan ini kami ingin mahasiswa bisa berinteraksi dengan masyarakat desa. Melihat langsung apa yang terjadi di masyarakat khususnya masyarakat di sepuluh desa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun,” ujar Fernanda yang juga doktor lulusan Universitas Padjadjaran ini.
Kegiatan kuliah lapangan ini berlangsung di sepuluh desa yang ada di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Kecamatan Tanah Jawa.
Pada saat pelepasan mahasiswa, Fernanda juga memberikan arahan agar mahasiswa selalu berkoordinasi dengan dosen dan mentor. Agar kegiatan berjalan dengan baik dan tetap menjaga nama baik almamater.
“Di lapangan nanti, kalian harus selalu berkoordinasi dengan dosen dan mentor. Hormati masyarakat dan kebiasaan yang ada disana. Tetap jaga etika dan sopan santun, dan jaga nama baik almamater,” kata Fernanda menutup arahannya.
Menurut Ketua Panitia, Unedo Panjaitan, kegiatan ini sudah direncanakan jauh hari sebelumnya. Berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan sesuai arahan dari dosen pengampu.
“Kami sudah berkomunikasi dan berkoordinasi secara langsung dengan pihak desa dan kecamatan, agar kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai arahan dosen kami”, ujar mahasiswa ilmu politik semester lima ini.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, diikuti sebanyak delapan puluh orang mahasiswa ilmu politik FISIP USU.
Mahasiswa dalam kuliah lapangan ini diwajibkan untuk menginap di tempat tinggal yang sudah ditentukan. Agar bisa berbaur dan berinteraksi langsung dengan masyarakat desa. (Ram/HBC/rel)