
Warga Perumnas Helvetia Ngeluh Jalan Sempit Tapi Dijadikan Area Parkir
Harianbisnis.com, Medan- Warga Perumnas Helvetia, Kota Medan mengeluhkan kondisi jalan lingkungan yang sempit, tapi dijadikan area parkir.
Hal itu dikeluhkan salah seorang warga Perumnas Helvetia, Depa Sihombing saat menghadiri kegiatan Reses III Masa Sidang III Tahun Sidang 2024-2025 TA 2025 yang digelar Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Robi Barus SE M.AP di Jalan Nusa Indah VII, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (26/7/2025) sore.
“Untuk kondisi parkir mobil di Perumnas Helvetia ini benar-benar tidak teratur. Saya mohon supaya kondisi parkir bisa dibenahi,” katanya yang juga mengeluhkan maraknya parkir liar di Kota Medan.
Tak hanya keluhan itu, warga lainnya bernama Chairiyah Siregar mengeluhkan
banyaknya warga yang menanam bunga dan jenis tanaman lainnya di badan jalan. Alhasil, kondisi jalan Perumnas Helvetia yang terbilang sempit menjadi semakin sempit dan sulit untuk dilintasi, khususnya bagi kendaraan roda empat.
“Untuk di Jalan Dahlia 4, warga pada menanam bunga di pinggir jalan, dahan/ranting bunganya sampai ke tengah jalan. Jadinya jalan semakin sempit, banyak mobil yang tergores sama bunga yang ditanam warga,” ucap Chairiyah.
Menanggapi hal itu, Robi Barus meminta Lurah Helvetia Tengah, Naikma Marbun yang hadir pada kesempatan itu untuk menjawab permasalahan yang disampaikan warga.
Dijelaskan Naikma, terkait mobil yang parkir di badan jalan bahwa banyak warga Perumnas Helvetia yang dengan sengaja memarkirkan mobilnya di badan jalan. Hal itu dilakukan karena warga tersebut tidak memiliki garasi di rumahnya.
“Karena tidak punya garasi, banyak yang parkir di depan rumah, di atas badan jalan. Sementara, lebar jalan di Perumnas Helvetia ini rata-rata di bawah 3 meter, kondisinya cukup sempit. Alhasil kalau sudah ada mobil yang parkir di depan rumah, mobil yang lain tidak bisa lewat, bahkan becak sampah yang mau memungut sampah pun tidak bisa lewat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan terkait kondisi badan jalan yang ditanam warga dengan bunga memang benar adanya. Bukan hanya di Jalan Dahlia 4, tetapi pada banyak lokasi lainnya di Perumnas Helvetia.
“Sebenarnya bukan hanya di Jalan Dahlia 4, tapi banyak. Saya sudah imbau bolak-balik kepada warga untuk tidak menanam tanaman apapun di atas parit ataupun di badan jalan, tetapi masih juga ditanami,” jawab Naikma pada kegiatan yang turut dihadiri Kasi Pemerintahan Kecamatan Helvetia Fitri, perwakilan Dinas Perhubungan Medan, Ari Situmorang dan perwakilan Dinas Sosial Medan, Dedy Irwanto Pardede tersebut.
Dilanjutkan Naikma, kondisi ini kerap menimbulkan polemik antar warga. Rata-rata, pemilik mobil tetap bersikukuh parkir di badan jalan dengan dalih bahwa jalan tersebut berada di depan rumahnya. Pihak Kelurahan pun telah berkali-kali mencoba melakukan mediasi antar warga yang bertikai, tetapi tidak berhasil.
“Jadi kedepan kalau masih ada yang parkir di badan jalan, ya mungkin akan kita laporkan ke Dishub Medan untuk segera di derek saja mobilnya. Karena meskipun posisinya di depan rumah kita, kita tetap tidak boleh mempergunakan badan jalan maupun parit sebagai lahan parkir,” pungkasnya.
Namun dalam hal ini, Robi Barus meminta warga Perumnas Helvetia untuk hidup rukun dan damai.
Ia berharap, semua hal yang dapat memicu polemik dapat dihindari dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Intinya, jangan ambil hak orang lain. Hidup lah saling menghargai, apalagi kita semua bertetangga, harus rukun, harus kompak,” imbaunya.
Pada kesempatan itu, Robi Barus menerima berbagai aspirasi dari ratusan masyarakat yang hadir. Diantaranya masalah bantuan sosial, masalah lampu penerangan jalan umum (LPJU) dan sejumlah masalah sosial lainnya.
“Aspirasi ini akan saya tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Pemko Medan. Apa yang bapak/ibu sampaikan hari ini akan saya sampaikan di paripurna reses DPRD Medan nanti,” pungkanya. (Rom/hbc)