Perbankan | 2/09/2025 - 14:41

Direktur Bank Sumut Diduga Hamburkan Miliaran Rupiah untuk Program Mubazir Ini

Harianbisnis.com, Medan – Masih hangat isu terkait pegawai berinisal Y yang diduga menilep uang PT Bank Sumut senilai 1 miliaran rupiah. Kali ini, Direktur Keuangan dan IT Bank Sumut, Arieta Aryanti diduga membuat program mubazir yang disebut bernilai miliaran rupiah.

Narasumber terpercaya mengatakan, program yang digagas oleh Arieta tersebut adalah terkait konsultan dan pelatihan trade finance ekspor impor. Program tersebut diduga sudah berjalan selama dua tahun (hingga tahun 2025), dengan nilainya miliaran rupiah.

Program itu mulanya sempat ditolak karena dianggap tidak dibutuhkan, lantaran PT Bank Sumut tidak memiliki nasabah/debitur dalam trading ekspor dan impor perdagangan.

Namun karena kedekatan antara Arieta dan Eks Dirut Bank Sumut Babay Farid Wazdi (tersangka kasus dugaan korupsi pencairan kredit PT Sritex), program tersebut akhirnya disetujui.

Ironisnya, program itu ternyata diduga hanya untuk mengakomodir kolega-kolega Arieta yang berasal dari pensiunan pegawai Bank Danamon.

“Projectnya miliaran juga. Jadi konsultan external. Itu pensiunan Bank Danamon semua, dibuat Arieta seolah-olah project yang dibutuhkan. Program itu sempat ditolak karena sama dengan kasih ke konconya dari Danamon dan tidak dibutuhkan itu di Bank Sumut, produk ekspor impor,” jelas narasumber berinisal P melalui pesan digital, Selasa (2/9/2025).

P mengatakan program tersebut kerja sama antara divisi treasury dan divisi SDM.

“Karena project mubazir makanya dulu ditolak. Dia mengurus kredit UMKM saja gak becus, apalagi trade finance ekspor impor, risikonya sangat besar,” cetusnya.

Dia berharap agar pihak berwenang berani untuk membongkar program terkait konsultan trade finance ekspor impor itu karena diduga merugikan keuangan negara jika terbukti mubazir.

“Bongkar saja, bahwa program training trade finance di Bank Sumut program mubazir menghabiskan dana milyaran rupiah dan terafiliasi dengan direktur keuangan,” tegasnya.

Untuk diketahui, sebelum menjadi masuk dalam jajaran direksi Bank Sumut, Arieta merupakan karyawan di Bank Danamon. Arieta juga dikabarkan gagal dalam program membuat Bank Sumut melantai di bursa saham (IPO).

Terpisah, saat dikonfirmasi ke Direktur Keuangan dan IT Bank Sumut, Arieta Aryanti dan Humas PT Bank Sumut, Putra Mulia, hingga berita ini naik tidak menjawab pesan WhatsApp dari tim harianbisnis.

Pertanyaan konfirmasi ke Manajemen Bank Sumut.

1. Apakah benar Bank Sumut ada membuat program terkait trade finance ekspor impor yang digagas Direktur Keuangan dan IT ?
2. Apakah Bank Sumut memiliki nasabah/Debitur terkait trading ekspor impor ? jika ada berapa jumlah nasabah atau debiturnya ?
3. Apakah Bank Sumut sudak memiliki peraturan terkait pemberian kredit dalam trading ekspor impor?
4. Berapa nilai kerja sama program konsultasi dan pelatihan trade finance ekspor impor tersebut ?
5. Apakah memang benar program tersebut terafiliasi dengan pensiunan Bank Danamon?

 

(tim/hbc)

Loading next page... Press any key or tap to cancel.