
Didesak Mundur, Ini Jawaban Kapolda Sumut
Harianbisnis.com, Medan- Puluhan orang mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan unjuk rasa di gerbang utama Mapolda Sumut, Senin (1/9/2025).
Dengan membawa spanduk bertuliskan “Copot Kapolda Sumut dan Kapolri” yang langsung dipasang di pintu masuk Polda Sumut.
Mahasiswa yang mengenakan almamater hijau itu mendesak Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mundur dari jabatannya.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menyuarakan agar Kapolri memberikan tindakan terhadap tujuh personel yang melindas seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan yang dilindas oleh mobil rantis Brimob di Jakarta
Massa mahasiswa mengatakan, Irjen Whisnu Hermawan Februanto dinilai tidak mampu memimpin anggotanya yang telah melakukan kekerasan kepada pengunjukrasa.
“Kami desak bapak (Kapolda Sumut) mundur dari Kapolda karena ini bentuk tanggung jawab secara moral,” kata massa dalam orasinya.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan dan pelatihan kepada personel karena dinilai salah dalam bertindak.
“Karena bukan mereka (mahasiswa) yang memprovokasi justru berdarah. Saya sendiri terkena gas air mata. Polisi tidak boleh tersulut emosi dalam menangani aksi massa. Harus dievaluasi,” ucap massa kembali.
Mereka juga meminta usut tuntas tindakan represif aparat kepolisian. Hukum secara transparan harus dilakukan personel kepolisian yang melakukan kekerasan.
“Hentikan arogansi kepolisian di medsos,” pungkasnya.
Aksi ini langsung disambut Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang menemui langsung mahasiswa yang berunjukrasa.
Sambil duduk lesehan di bawah bersama mahasiswa, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Kapolda Sumut jika perintah Kapolri.
“Saya insan Bhayangkari. Dan hanya mengabdi, saya siap mundur. Tapi, itu harus melalui TR (telegram rahasia) dan perintah Kapolri,” tegasnya.
Kapolda menegaskan, akan melakukan instrospeksi terhadap anggotanya yang nakal.
“Saya tidak ragu tindak anggota yang salah. Ini semua untuk keamanan dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Dalam hal ini, Kapolda Sumut mengaku siap dikritik.
“Saya siap melakukan tindakan tegas terhadap anggota yang menyalahi prosedur sesuai Perkap,” pungkasnya.
Aksi massa mahasiswa akhirnya membubarkan diri secara tertib setelah mendapat keterangan dari Kapolda Sumut. (Rom/HBC)