
Wakil Pimpinan Bank Sumut Dicopot Pasca Pencairan Deposito Eks Dirut Bank Sumut, Alasan Manajemen untuk Penyegaran
Harianbisnis.com, Medan- Wakil Pimpinan Bank Sumut Cabang Melawai Jakarta, dikabarkan dicopot dari jabatannya pasca pencairan Deposito tersangka kasus korupsi PT Sritex di Bank Sumut yang tak lain adalah eks Dirut Bank Sumut.
Wakil pimpinan yang dicopot tersebut berinisial ST. Manajemen beralasan bahwa ST dicopot untuk penyegaran.
“Divisi SDM menyatakan mutasi yang dilakukan bukan karena pencairan Deposito (eks Dirut yang jadi tersangka kasus korupsi), melainkan adanya penyegaran. Pegawai Sudah bertugas 3,8 tahun,” ujar Humas PT Bank Sumut, Putra Mulia kepada tim media harianbisnis, Selasa (19/8/2025).
Terkait kemana ST dimutasi, Putra Mulia hanya menyampaikan dengan singkat. “Level setara di bagian bisnis,” ucapnya.
Dicopotnya ST dari jabatannya secara kebetulan hampir bersamaan dengan waktu munculnya pemberitaan pencairan deposito milik eks Dirut Bank Sumut BFW yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi PT Sritex.
“Mungkin ada dispensasi penalti pencairan (deposito) sebelum jatuh tempo. Dirbis semua dilempar ke divisi. Makin parah,” ujar seorang pensiunan Bank Sumut.
Sebelumnya diberitakan, ada dugaan kuat yang perlu disoroti terkait pencairan dana deposito tersebut yakni, BFW berada dalam sel tahanan dan berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi, permintaan pencairan deposito melalui pemanggilan telepon, status deposito yang belum jatuh tempo, dan dikabarkan Manajemen Bank Sumut memberikan layanan istimewa kepada BFW yakni dengan pegawai/pejabat Bank Sumut mendatangi sel tahanan untuk kelengkapan administrasi pencairan deposito.
Menariknya, penarikan dana deposito milik tersangka kasus dugaan korupsi itu diajukan 1 hari setelah BFW ditetapkan sebagai tersangka. Hal itu disinyalir dilakukan agar dana deposito yang nilainya miliaran tersebut terhindar dari sorotan aparat penegak hukum (APH).
Sedangkan, status deposito tersebut belum jatuh tempo. Permohonan penarikan itu diduga dibuat oleh istri dari BFW yang merupakan seorang pegawai di otoritas jasa keuangan (OJK). (Tim/HBC)