GP Ansor Sumut Tolak Hasan Basri Sagala Dampingi Edy Rahmayadi
Harianbisnis.com, Medan- Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menolak jika ada kadernya yang maju mendampingi bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yang maju pada Pilkada serentak 2024 November mendatang.
Hal tersebut ditegaskan Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara, Adlin Tambunan bahwa pengurus wilayah GP Ansor Sumut menolak memberikan dukungan kepada kadernya yang akan maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utata periode 2024-2029.
“Perlu kami sampaikan dan tegaskan kami tidak akan mendukung kader kami (GP Ansor) untuk maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai Cagubsu,” tegas Adlin kepada harianbisnis.com , Senin (26/8).
Ia mengatakan agar Hasan Basri Sagala (HBS) untuk fokus membantu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta sebagai Staf Khusus Menteri Agama.
“Ya kalo menurut saya, agar sahabat kami Hasan fokus pada tugasnya membantu Pak Menteri Agama, karna banyak pekerjaan di Kementrian Agama yang membutuhkan buah pikiran dari HBS,” ujarnya.
Wakil Bupati Serdang Bedagai ini juga mengomentari kisah kelam masa lalu yang menimpa GP Ansor.
“Kalau soal itu, ya agak sulit aja kita mendukung orang yang pernah menghina organisasi kita, sementara kita harusnya menjunjung tinggi kehormatan GP Ansor,” tutupnya.
Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memilih Tenaga Ahli Menteri Agama RI Hasan Basri Sagala untuk menjadi bakal Calon Wakil Gubernur Sumut mendampinginya maju di Pilgub Sumut 2024.
“Untuk wakil saya Hasan Basri Sagala,” kata mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Sabtu (24/8) .
Hasan Basri Sagala merupakan kader PDIP. Selain menjabat Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Administrasi dan Good Government, Hasan juga menjabat Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Dan dari catatan yang didapatkan pada tahun 2020 sikap Edy Rahmayadi yang saat itu menjabat Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) diduga menghina GP Ansor.
Dan saat itu mendapat kritikan tajam dari para pengurus.
Dimana, dalam Chanel youtube Ridwan Asnawi yang berdurasi sekitar 22 menit lebih itu Gubsu Edy Rahmayadi banyak memojokkkan dan merendahkan GP Ansor dan paling parah Edy memojokkan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
”Kita mayoritas tapi saat ini kita sudah tinggal minoritas 65 persen Islam tapi semua diatur oleh bukan orang Islam, kenapa, Yang model-model kayak Ansor ini menjual harga dirinya sama kalian dengan pelacur harga diri sudah dijual. Kalau ustadz keras sedikiti radikal, loh Dia (ustadz) menegakkan Alquran itu dibilang Radikal,” kata Edy saat panitia Konferwi Ke XVII GP Ansor. (Rom/hbc)