iklan SMobile baru
Berita | 22/03/2024 - 19:54

Agus Setiawan, Anak Muda Tionghoa yang Lolos ke DPRD Medan

Harianbisnis.com, Medan- Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 telah berakhir terutama untuk DPRD Kota Medan.

Dibalik 50 anggota DPRD Medan periode 2024-2029, terdapat satu nama yakni Agus Setiawan.

Sosok anak muda etnis Tionghoa itu menjadi pendobrak pertama panggung politik di Kota Medan.

Dengan perolehan 9.487 suara, Agus tercatat sebagai peraih tertinggi di dapil Kota Medan 4 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Saya mengidolakan sosok politisi senior asal PDIP, Hasyim SE dan Brilian Mochtar.Keduanya benar-benar memberikan inspirasi dan semangat kepada saya untuk terjun ke panggung politik, tapi tekad dan cita-cita terjun dan bergabung ke PDI P juga tidak terlepas dari politisi senior Bang Robi Barus ,” kata Agus Setiawan kepada harianbisni.com, Rabu ( 20/2) malam di Jalan Menteng Raya, Medan.

Pria yang berusia 33 tahun ini mengatakan memilih PDIP karena partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu dinilai sebagai satu-satunya parpol yang konsisten mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme dan Sukarnoisme.

“Hanya PDIP satu-satu partai yang masih mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme dan Soekarnoisme. Terutama bagi kami yang terlahir dari etnis Tionghoa merasakan bahwa PDIP itu merangkul semua etnis termasuk etnis Tionghoa.Dan saat ini sejumlah tokoh- tokoh Tionghoa pun tampil dipanggung politik ,” kata pria kelahiran 11 Agustus 1991 ini.

Ia mengatakan bahwa PDIP merupakan partai yang menjadikan ideologi sebagai arah dan bingkai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baginya, PDIP merupakan partai yang dikenalnya sejak pertama kali dirinya mendapatkan hak pilih.

“PDIP adalah partai yang dipilih oleh seluruh keluarga besar saya. Saya juga pertama kali mendapatkan hak pilih saat usia 17 tahun juga memilih PDIP,” kenang alumni tahun 2009 SMA Hang Kesturi ini.

Untuk terjun ke panggung, kata Agus tantangan justru datang dari keluarga khususnya sang istri sempat meragukannya jalannya ikut berpolitik.

“Tidak mudah terjun ke panggung politik. Karena keluarga besarnya tidak ada yang terjun di dunia politik dan kita etnis Tionghoa jadi benar-benar penuh dinamika ,” ucap pria yang menyelesaikan pendidikam di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional (STBA-PIA) pada tahun 2013 dan menyelesaikan pendidikan S2 Hukum Universitas Medan Area ( UMA ) tahun 2017.

Namun, selain dorongan para sahabat kata Agus peran sang ayah juga tidak terlepas karena memang sering membaca perkembangan politik di Indonesia, terutama Kota Medan.

“Ayah saya bilang, bahwa politik adalah salah satu ‘alat’ untuk kita bisa dekat dengan masyarakat. Dan antara politik dan ekonomi juga tidak bisa terpisahkan,” kata Agus.

Awal karirnya dipartai besutan pimpina Megawati Soerkano Putri itu dirinya menjadi Plt Ketua PAC PDIP Medan Kota, serta terjun langsung ke lapangan.

Dibantu tim sukses dan orang-orang terdekatnya ia tampil mensosialisasikan diri dalam berbagai kesempatan.

“Saya memulai politik saat menjabat Plt Ketua PAC PDIP Medan Kota, dengan turun langsung ke lapangan dengan sasarannya seluruh lapisan masyarakat di Dapil Kota Medan 4. Bukan hanya etnis Tionghoa tapi seluruh masyarakat tanpa memandang golongan dan agama,” ujar Agus.

Dari kampanye terbuka yang dilakukannya secara door to door bersama tim pemenangan yang mendampinginya akhirnya tahu cara, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Medan Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
rutin berkomunikasi dengan masyarakat. Maka makin banyak yang turut mendukungnya.

“Benar- benar senang juga bisa ketemu dengan masyarakat dan tahu keluh kesah mereka,” ucap Agua yang mengaku awalnya sempat merasa kesulitan.

Di samping masih sangat muda, dirinya harus bertarung dengan para senior yang tentunya lebih menguasai wilayah dan lapangan.

” Sama-sama kita ketahui di dapil Kota Medan 4 itu kan ada petahana PDIP, dan ada juga senior yang juga Bendahara DPC PDIP, bang Boydo HK Panjaitan. Awalnya saya minder. Tapi, karena saya mendengar kisah bang Hasyim, yang memang menginspirasi politik saya, yang penuh perjuangan juga untuk mendapatkan suara dapil ini. Akhirnya saya pun tak ragu untuk bertarung di dapil ini (dapil 4),” ceritanya.

” Tapi saya kembali melihat bagaimana sosok Hasyim yang tetap menjadi panutan bagi saya. Selama ini, beliau ( Hasyim,red). rajin turun dan blusukan menyerap aspirasi masyarakat. Tujuan saya pun akan mengikuti jejak beliau. Saya akan teruskan tugas beliau mengabdi kepada masyarakat,” tandas Agus yang akhirnya bisa mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat yang merupakan pemilih dari Ketua DPRD Medan Hasyim.

Usai dilantik nanti, dia akan bekerja mengikuti arahan partai dan seniornya, dan akan meneruskan kerja seniornya Hasyim SE di dapil Kota Medan 4.

“Karena masih ada yang belum tuntas.Saya akan melanjutkan kerja dari senior saya, inspirasi saya, bang Hasyim SE di dapil kota Medan 4,” katanya.

Program, seperti infrastruktur dan Penerangan Lampu Jalan Umum (LPJU) masih merupakan masalah yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat di dapil ini.

“Dan saya akan perjuangkan di DPRD Medan nanti,” katanya.

Tak hanya itu, kata Agus selain persoalan tersebut dirinya akan memperjuangkan insentif guru.

“Di Medan adanya namanya program insentif guru baik guru agama, dan lainya.Maka saya ingin guru agama Budha dan Hindu bisa mendapatkan insentif ini, sehingga merata seluruhnya ,” kata Agus.

Sedangkan kepada kaum muda, Agus berpesan agar tidak takut terjun ke politik.

“Karena keberadaan kaum muda sangat dibutuhkan untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan membawa bangsa Indonesia khususnya Medan ke arah yang lebih baik, dan lebih maju lagi,” tutup Agus seraya mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat pemilih di Dapil 4 yang mencakup Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Amplas dan Kecamatan Medan Kota. (Rom/hbc)

Loading next page... Press any key or tap to cancel.