
Binsar Simarmata Minta Pelaku UMKM Jangan Dipersulit Melakukan Pinjaman KUR
Harianbisnis.com, Medan- Anggota DPRD Kota Medan, Binsar Simarmata sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, serta pejabat kewilayahan dalam hal Lurah Namo Gajah yang tidak hadir dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Sabtu (18/1/2025), di Kompleks Perumahan Griya Kencana, Kelurahan Namo Gajah, Medan Tuntungan.
Padahal, Sosialisasi Peraturan tentang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertujuan memberikan edukasi tentang pemahaman program UMKM yang menjadi sebuah tujuan dari Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan juga sejalan dengan harapan Presiden.
“Sangat kita sayangkan sikap dari Kadis Koperasi dan UMKM Medan, Benny Iskandar Nasution yang tidak mengutus perwakilannya dalam kegiatan ini. Saya hari ini sangat kecewa, karena kita mengundang pejabat Pemko Medan ini secara resmi, bukan hanya melalui lisan,” ucap politisi Perindo itu dalam kegiatan tersebut.
Kata, anggota Komisi 2 DPRD Medan itu, berharap agar Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengetahui perihal sikap dan kinerja Koperasi dan UMKM Medan, dan Lurah yang tidak mau berkolaborasi dengan DPRD Medan guna mempercepat program-program prioritas Wali Kota Medan.
Binsar secara tegas mengatakam walaupun saat kegiatan itu berlangsung kondisi sedang hujan, namun dirinya dan masyarakat tetap bisa hadir. Namun sayang, tidak ada satupun anak buah Bobby Nasution tidak hadir dalam kegiatan itu.
“Ini mulai dari Kadisnya tidak datang, perwakilannya pun tidak ada. Bapak Lurah juga tidak datang, perwakilannya pun tidak ada. Pada hal kehadiran mereka sangat kita harapkan agar masyarakat memahami bagaimana membangun usaha kecil dan menengah.Jadi acara ini bukan sekedar hanya seremonial, tapi penting agar usaha kecil dan menengah bisa bangkit ,” kata Binsar.
Pinjaman KUR Jangan Dipersulit
Terkait dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Binsar berharap agar pihak bank tidak mempersulit masyarakat dalam peminjaman modal usaha.
“Harapan pemerintah saat UMKM harus bangkit dan berkembang.Dan pemerintah telah mengulirkan program Kredit Usaha Rakyat ( KUR), tapi masih dipersulit karena harus jaminan harusnya ini tidak perlu ,” kata Binsar.
Sambung, Binsar bahwa dilingkungan tempat dirinya melaksanakan kegiatan banyak usaha kecil yang harus berkembang, tapi permodalan sangat sulit didapatkan termasuk pengurusan surat domisili.
“Di lingkungan ini banyak usaha yang bisa dibuka karena disini lingkungan rumah sakit dan adanya kampus.Tapi untuk membuka usaha permodalan masih dipersulit belum lagi surat domisili usaha ,” katanya.
“Untuk itulah saya mendorong perbankan tolong permudah pinjaman KUR jangan ada jaminan.Dan kepada pihak Kelurahan agar mempermudah pengurusan surat domisili usaha,” sambungnya.
Dalam pertemuan itu juga dilaksanakan sesi tanya jawab.Umumnya, warga mengeluhkan akan sarana air bersih milik PDAM Tirtanadi yang belum ada dikawasan itu.
“Sudah hampir satu tahun permohonan pemasangan air bersih dilingkungan ini belum ada.Kami pun sudah menyediakan dana jika dibutuhkan, tapi apa pun tidak ada,” kata Dian Marbun mewakili warga.
Binsar menyingkapi hal ini menyatakan akan siap membantu warga agar PDAM Tirtanadi segera melakukan pemasangan sarana air bersih.
Kegiatan ini sendiri selain dihadiri perwakilan Camat Medan Tuntungan juga turut hadir sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan perwakilan gereja dan masyarakat sekitar.
Dan juga turut Sairon Sinaga, Ketua Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dan Boru (PPTSB) Sumut.
“Kita harapkan segeralah dipasang sarana air bersih milik PDAM Tirtanadi dilingkungan ini.Kita siap memberikan suport secara penuh ,” katanya. (Rom/hbc)